Krupuk khas kendal adalah krupuk useg atau krupuk tayamum. Istilah ini dikenal karena cara menggorengnya bukan dengan minyak goreng tapi dengan pasir halus (wedhi ) dengan diuseg-useg. Karena tidak basah/kering dan dengan pasir layaknya orang berwudlu tayamum maka dikenal pula kerupuk tayamum.
Industri kerupuk merupakan bagian dari industri kecil yang ada di Kabupaten Kendal. Ketika terjadi krisis ekonomi, industri kecil kerupuk di Kabupaten Kendal mampu bertahan bahkan berkembang cukup baik dan menggembirakan. Hal ini terlihat dengan adanya pertumbuhan unit usaha dan penyerapan tenaga kerja. Melihat kondisi sekarang ini industri kecil kerupuk yang potensial untuk berkembang adalah industri kecil kerupuk di Desa Sarirejo, Protomulyo, Krajan kulon Kec. Kaliwungu, Kelurahan Kebondalem, Langenharjo, Tunggulsari dan Sijeruk Keca-matan Kota Kendal, Desa Gemuh Blanten Kecamatan Gemuh, Desa Boja Kecamatan Boja, Desa Kertosari Kecamatan Singorojo, Desa Lanji, Sukolilan dan Kebonharjo Patebon, Desa Karangsuno - Cepiring, dan Desa Parakan Sebaran Kecamatan Pageruyung.
Sebagai bahan baku kerupuk adalah tepung tapioka, tepung terigu, ada juga bahan baku dari tepung rembulung. Di sentra kerupuk di Kecamatan Kaliwungu biasanya pengrajin mencampur dengan berbagai cita rasa aroma seperti manis gurih dan sedikit aroma udang maupun petis.
Industri kecil pembuatan kerupuk sebagian besar dikelola secara tradisional oleh ibu-ibu rumah tangga/home industri. Kualitas produk kerupuk di sentra-sentra ini masih perlu ditingkatkan lagi agar mampu bersaing dengan produk sejenis dari daerah lain. Adapun jenis produksi kerupuk yang dihasilkan antara lain kerupuk udang, kerupuk coklat (kerupuk rembulung), kerupuk petis, dan kerupuk goreng pasir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar